Mbay, Ekorantt.com – Pasar harian Raja Selatan, Kecamatan Boawae, Kabupaten Nagekeo kembali disoroti karena dianggap menjadi proyek mubazir.
DPRD Nagekeo mendesak pemerintah agar pasar senilai Rp3,8 miliar tersebut dapat segera berfungsi.
“Sayang sekali kalau fasilitas bagus tidak diimbangi dengan aktivitas pasar. Mestinya ada keseimbangan,” ungkap anggota DPRD Nagekeo, Petrus Dua, Sabtu (4/3/2023) malam.
Petrus meminta Pemkab Nagekeo mengagendakan waktu untuk bermusyawarah mencari solusi bersama masyarakat dan Pemerintah Desa Raja Selatan, Raja Timur dan Raja.
Hal itu dimaksud agar pasar yang diresmikan pada 24 Desember 2021 itu tidak terkesan sia-sia.
“Dengan duduk bersama bisa mencari solusi mengenai jadwal pasar harian ataupun rencana pemindahan pasar lama ke pasar baru. Mau tidak mau harus duduk bersama dengan tokoh masyarakat di sana,” kata Petrus.
Kepala Desa Raja Selatan, Abrosius Lako Una, menuturkan aktivitas pasar tersebut hanya berjalan selama satu bulan. Hal itu disebabkan tidak ada pedagang dari luar yang memanfaatkan pasar itu.
“Yang datang pasar hanya warga di sini saja. Pedagang dan pembeli dari Raja semua, jadi pasar terkesan tidak efektif,” kata dia.
Menurutnya, penetapan hari pasar pada setiap Jumat menjadi alasan masyarakat tidak memanfaatkan fasilitas itu.
“Kan, setiap hari Selasa aktivitas pasar Raja, kemudian Jumat di Raja Selatan sangat-sangat tidak efektif,” katanya.
Abrosius meminta Pemkab Nagekeo mengkaji kembali hari pasar untuk selanjutnya diumumkan kepada masyarakat.
Permintaan itu ia sampaikan dengan harapan fasilitas pasar di wilayah desanya dapat berfungsi dan bisa memberi manfaat secara ekonomi bagi masyarakat setempat.
“Kalau tidak maka bangunan itu mubazir,” kata dia menandaskan.