Resmikan Rumah Pintar di Kamubheka, Bupati Djafar Ajak Masyarakat Budayakan Membaca

Ende, Ekorantt.com – Bupati Ende, H. Djafar H. Achmad meresmikan Rumah Pintar Taman Baca Masyarakat Floresta di Desa Kamubheka, Kecamatan Maukaro, Kabupaten Ende pada Selasa (20/10/2020).

Dalam kesempatan itu, Bupati Djafar mengapresiasi terobosan Forum Taman Baca Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Forum Taman Baca Kabupaten Ende melalui Komunitas Anak Cinta Lingkungan yang telah menggagas penguatan literasi di Kabupaten Ende.

“Atas nama masyarakat Kabupaten Ende, saya sampaikan terima kasih kepada saudara Polikarpus Do sebagai pegiat literasi di NTT terutama untuk menggagas Rumah Pintar Floresta di Kabupaten Ende. Saya nyatakan kampung ini sebagai gerbang literasi di Ende. Dan saya berterima kasih kepada Forum Taman Baca Masyarakat NTT sebagai penggerak literasi di NTT,” kata Bupati Djafar.

Bupati Djafar pun mengajak masyarakat Kecamatan Maukaro untuk budayakan membaca dan memanfaatkan rumah baca tersebut sebagai ruang belajar.

Selain itu, Bupati Djafar mengajak seluruh pimpinan Organisasi Perangkat daerah dan orang tua untuk mendorong gerakan literasi di Kabupaten Ende melalui literasi, narasi, dan numerasi.

“Sisipkan waktu untuk baca. Dengan membaca kita dapat menemukan ide gagasan untuk membangun daerah,” imbuhnya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ende Matildis Mensi Tiwe menyerahkan Surat Keputusan Operasional Rumah Baca Floresta di Desa Kamubheka kepada Billy Natus sebagai pengelola.

Kadis Mensi berharap rumah baca ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kecamatan Maukaro.

Di sisi lain, Ketua Forum Taman Baca Provinsi NTT yang juga direktur PKBM Bintang Flobamora, Polikarpus Do mengatakan, gerakan literasi harus menjadi gerakan bersama.

“Indonesia negara besar. Literasi kita masih minim. Minat baca kita rendah. Untuk itu, literasi harus menjadi gerakan bersama. Bukan saja urusan Forum TBM atau urusan Bupati. Atau urusan Kadis PK. Ini urusan bersama,” tegas Polikarpus.

Literasi akan berjalan efektif, lanjut Polikarpus, jika ada tiga indikator yang menjadi kekuatan. Pertama, literasi keluarga yakni bagaimana peran orang tua dalam mendorong anak untuk membaca dan menulis di rumah.

Kedua adalah sekolah. Sekolah harus mampu menjadi penggerak literasi. Guru harus menjadi contoh. Bagaimana mungkin siswa diperkuat literasinya kalau guru sendiri tidak mencintai literasi.

Ketiga, masyarakat atau lingkungan. Komunitas masyarakat menjadi sorotan dalam pengembangan literasi melalui taman baca, rumah pintar, agar tumbuh dalam kebersamaan dan kedamaian.

Senada dengan itu, anggota DPRD Ende Siprianus Pendi mengatakan gerakan literasi harus didukung oleh semua stakeholder. Pemerintah, swasta, dan penggerak literasi wajib ada singkronisasi program agar dalam implementasi program kegiatan.

“Pemerintah segera membuat perencanaan program kegiatan yang mendorong penguatan literasi. Jadi pembangunan itu bukan hanya fisik semata. Pembangunan sumber daya manusia juga harus menjadi perhatian,” ujar Politisi Gerindra ini.

spot_img
TERKINI
BACA JUGA