Ruteng, Ekorantt.com – Aneka warna bunga menghiasi meja dan kursi dalam ruangan GUD 105 Kampus Unika Santu Paulus Ruteng, Sabtu (20/11/2021).
Selain itu, terlihat juga kruistik yang tersimpan rapi dan kelihatan indah.
Bunga dan kruistik ini merupakan hasil kreativitas tiga mahasiswi Program Studi Bahasa Inggris Unika Santu Paulus Ruteng. Mereka ialah Skolastika Purnawati Pisang, Kristina Saul, dan Angela Fatima Putri.
Melalui kegiatan kewirausahaan terbimbing pada Program Kompetisi Kampus Merdeka (PPKM), ketiga mahasiswi ini berhasil membuat kerajinan tangan yang bernilai seni dan ekonomi yang cukup tinggi.
Skolastika, Kristina, dan Angela, kini bergabung dalam satu kelompok kerajinan yang dinamai Wela Gejur. Wela dalam bahasa Manggarai berarti tunas/bunga, dan gejur artinya tekun.
Skolastika mengatakan, bunga yang mereka produksi dinamai pompom.
Bunga ini terbuat dari benang dasar wol yang dikreasikan ke dalam beberapa model bunga, seperti bunga gantungan dinding, bunga vas, dan bunga bertema.
“Kalau bunga bertema itu bisa sesuai dengan pesanan. Misalkan ada yang pesan bunga mau kasih pacar di valentine day,” kata Skolastika dengan nada guyon.
Lalu, kruistik atau tusuk silang, jelas dia, merupakan salah satu jenis sulaman yang memakai jahitan benang yang bersilang di atas kain tenunan sejajar. Teknik jahitan membentuk huruf X, sehingga kruistik populer dengan sebutan ‘tusuk silang’.
“Produk ini dipasarkan secara online dan offline. Online lewat aplikasi Facebook, WhatsApp Bisnis, Instagram, dan Google Business,” ujarnya.“Sedangkan untuk offline, kami promosi langsung pada masyarakat umum.”
Hasil kerajinan tangan ketiga mahasiswi itu resmi diluncurkan pada Sabtu (20/11/2021). Hadir dalam kegiatan peluncuran karya itu, dosen pembimbing, mentor, dan beberapa tamu undangan lainnya.
Di sela-sela kegiatan peluncuran karya itu, Yulianus Irwan Sagur, mentor dari ketiga mahasiswi tersebut mengatakan, sejak awal, mereka membangun konsep dan manajemen yang rapi.
”Tim Wela Gejur membuat time table sebagai acuan untuk menentukan jadwal sesuai dengan waktu yang mereka miliki di sela-sela kesibukan kuliah. Tahapan-tahapan yang mereka lalui berawal dari penentuan nama usaha diikuti dengan nilai filosofis di balik nama yang memperkaya nilai terhadap nama tersebut,” terangnya.
Sementara itu, dosen pembimbing, Maria Olga Jelimun, menyampaikan terima kasih kepada pihak kampus dan Program Studi Bahasa Inggris yang telah mendukung tim Wela Gejur selama menjalankan program PPKM.
“Secara pribadi juga, saya merasa sangat bangga dengan kreativitas dan kerja keras tim Wela Gejur. Harapannya, kreativitas mereka tidak berhenti hanya sampai pada launching saja, tetapi dapat menjadi investasi untuk mereka,” katanya.
Adeputra Moses
Catatan: Bagi Anda yang berminat untuk membeli hasil kerajinan tangan ketiga mahasiswi ini, segera hubungi nomor 081338324451 atau lewat Instagram dan Facebook ‘Wela Gejur’.