Kemenparekraf Gali Potensi MICE di Labuan Bajo Melalui FGD

Labuan Bajo, Ekorantt.com – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) terus menggali dan mengembangkan sektor Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) di Labuan Bajo. Diyakini MICE merupakan salah satu sektor yang menjanjikan ke depan.

“MICE jadi fokus karena merupakan sisi lain dari potensi pariwisata yang kita kembangkan,” kata Direktur Pertemuan, Insentif, Konvensi dan Pameran Kemenparekraf, Masruroh dalam Focus Group Discussion (FGD) bertajuk pengembangan MICE di aula kampus Politeknik eL Bajo Commodus, Labuan Bajo, Sabtu, 6 Mei 2023. Kegiatan ini melibatkan peserta dari berbagai profesi dalam bingkai pentahelix.

Masruroh bilang, Kemenparekraf menargetkan 6-8 juta kunjungan wisata tahun 2023. Dan diharapkan MICE mampu menyumbang 25 persen dari target tersebut.

Ia meminta para peseta FGD untuk terlibat dalam menggali pontesi MICE demi pengembangan pariwisata di Labuan Bajo. Di dalamnya, ditemukan pula solusi bagi persoalan yang menghambat pengembangan MICE.

Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), Shana Fatina mengakui adanya gap informasi. Ada yang sudah terbiasa dan ada yang belum tahu sama sekali dengan istilah MICE.

iklan

“Jadi perlu solusi kombinasi, jadi istilahnya kami akan buat pertama campaign dari yang awareness kemudian menarik untuk terlibat sebelum mereka melihat manfaatnya,” ujarnya.

Melalui FGD, kata Shana, disiapkan sumber daya agar Labuan Bajo lebih siap untuk menjadi tuan rumah berbagai event internasional setelah KTT ke-42 ASEAN Summit.

Hasil FGD akan dicatat, sehingga menghasilkan program pengembangan MICE dan sektor pariwisata lainnya ke depan.

“Saya melihat semua orang menyampaikan kegelisahan mereka, dengan gap mereka masing-masing, tapi dengan kita sudah tahu gap mereka lalu kita identifikasi, selanjutnya kita akan rekap dan kita akan punya modul tentang Labuan Bajo ready untuk KTT-KTT selanjutnya,” jelasnya.

Nah, lanjut Shana, di situlah akan dirancang program dengan melibatkan pentahelix.

“Program-program ini akan dibagi mana yang menjadi program pemerintah, mana yang jadi program masyarakat, mana yang jadi program media, akademisi dan sebagainya,” ujarnya.

Shana menjelaskan, pengembangan MICE mesti sesuai dengan daya tampung dan daya dukung lingkungan. Karena itu, MICE yang dikembangkan adalah MICE tematik dengan jumlah tidak lebih dari kapasitas lingkungan.

“Bahwa MICE yang kita lakukan bukanlah MICE yang besar-besaran, melainkan MICE tematik dengan jumlah tidak lebih dari kapasitas lingkungan kita bisa dukung, dengan demikian Labuan Bajo sudah punya limit, ini nyambung dengan SDM,” pungkasnya.

TERKINI
BACA JUGA