BBTF Jadi Wadah Promosi Wisata Labuan Bajo

Labuan Bajo, Ekorantt.com – ASITA (Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata) dan Kemenparekraf kembali mengadakan Bali and Beyond Travel Fair (BBTF) di Bali Internasional Convention Center ITDC, Nusa Dua Bali, pada 14-17 Juni 2023.

Penyelenggaraan BBTF memberikan dampak positif bagi perkembangan pariwisata di Labuan Bajo, Manggarai Barat. BBTF menjadi wadah promosi wisata bagi daerah super prioritas tersebut.

Direktur Utama BPOLBF, Shana Fatina menyampaikan bahwa BBTF merupakan tempat yang paling tepat untuk meningkatkan promosi Labuan Bajo.

“BBTF merupakan tempat yang tepat bagi industri pariwisata untuk mempromosikan Labuan Bajo dan untuk mempromosikan Labuan Bajo, kami juga harus menggandeng Bali sebagai hub,” ungkap Shana.

BPOLBF sebagai salah satu satuan kerja di bawah Kemenparekraf juga memfasilitasi enam pelaku industri pariwisata asal Labuan Bajo, yaitu PT Komodo Escape Prawara yang bergerak di bidang kapal wisata (Phinisi) dan Hotel, PT. Almira Jaya Nusantara bergerak di bidang kapal wisata (Phinisi), PT. Nusa Flores Sejahtera bergerak di bidang tour and travel, Sea Creatures bergerak di bidang dive center, Sea Familia Dive Academy bergerak di bidang dive center, dan Grand Komodo Tours bergerak di bidang tour and travel.

iklan

Dengan tema Reconnecting to Quality and Sustainable Tourism, BBTF kali ini berhasil mempertemukan 230 sellers dari lima negara dan 350 buyers dari 51 negara untuk bertransaksi bisnis.

Adapun estimasi target potensi transaksi dalam kurun waktu satu tahun pada BBTF 2023 diperkirakan mencapai Rp 8,5 triliun. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan sebesar 63,5 persen dibanding tahun 2022 yaitu Rp 5,2 triliun.

Dalam sambutannya pada Closing Press Conference pada 17 Juni 2023, Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan bahwa BBTF harus dapat berkembang lebih baik agar dapat mempromosikan pariwisata Indonesia ke skala yang lebih besar. Harapannya, kunjungan wisatawan meningkat.

“BBTF harus terus berlangsung dan berkembang menjadi lebih besar, tentu saja dengan kualitas yang harusnya lebih baik ke depannya, agar pariwisata di Indonesia semakin dikenal dan semakin meningkatkan kunjungan para wisatawan ke Indonesia, dan juga sekarang Indonesia banyak memiliki produk-produk pariwisata yang baru dan eco tourism untuk pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan,” ujar Sandiaga.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pemasaran BPOLBF, Raisa Lestari Niloperbowo juga melaporkan potensial transaksi selama kegiatan BBTF yang mencapai Rp8,7 miliar.

“Berdasarkan total rekapan dari enam seller, kami berhasil menghimpun data potensial transaksi sebesar Rp 8.7 miliar, dan kami berharap angka ini juga bisa terealisasi dengan baik,” jelas Raisa.

Sebagai informasi, tahun ini beberapa industri baru yang terintegrasi dengan BUMN juga telah bergabung dengan BBTF untuk pertama kalinya bersama exhibitor menarik di Indonesia seperti Bali, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), DKI Jakarta, Kalimantan Timur, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Selatan, dan Sumatera Barat.

Kegiatan ini dihadiri Qatar Airways dan Buyers dari Eropa, Timur Tengah, ASEAN, Australia, Amerika, dan Asia. Selain itu, acara ini juga dihadiri operator hotel ternama seperti Marriott International Group, Hyatt Group, Archipelago Group, Accor, InterContinental Hotels Group (IHG), Cross Hotel, Bali Villa Association (BVA), Ubud Hotel Association (UHA), Swiss-Belhotel International.

TERKINI
BACA JUGA