Pendapat Ketua RT di Hari Pers Nasional: “Wartawan Harus Jadi Sahabat Orang Kecil”

Ende, Ekorantt.com – Cuaca pagi ini memang begitu cerah, setelah beberapa hari belakangan Kota Ende diguyur hujan. Sejumlah awak media di kota tua Flores itu sibuk mencari berita, mengejar deadline dan bahkan menggali pendapat pengamat yang kebetulan bertepatan dengan Hari Pers Nasional pada 9 Februari 2021 sesuai Keputusan Presiden Nomor 5 Tahun 1985.

Momentum ini kami manfaatkan untuk menggali serta menjajaki pendapat masyarakat mengenai penting peran Pers untuk kemajuan daerah.

Pagi tadi, saya bersama Wartawan Pos Kupang hendak mencari tokoh pemerintah tingkat bawah guna meminta pendapat mengenai peran Pers sekaligus mengevaluasi kebutuhan media ditengah masyarakat pada masa yang akan datang.

Kami pun bergegas ke rumah RT di Desa Nanganesa, Kecamatan Ndona, Kabupaten Ende. Saat tiba, kami menemui Ketua RT yang nampak sedang beraktivitas pada pagi tadi.

Keringatnya belum sama sekali mengering. Sebatang kayu pun belum selesai di potong sedangkan sebilah parang pun lekat di genggaman tangannya, Ia nampak lelah.

iklan

“Selamat pagi om,”kata saya yang mencoba mengajak perkenalan dengan Maha Yusuf (51), Ketua RT 01, RW 01 Desa Nanganesa.

”Oh yah, maaf mari masuk pak. Maaf ini lagi potong kayu, kalau hanya harap minyak tanah kita mau kuat berapa,”ungkapan awal yang mengusik kami berdua untuk lebih dekat denganya.

“Pak mereka dari mana,”? tanya dia.

“Maaf om kami wartawan,”saya pun menjawab. “Oh., iya mari masuk pak. Wah pagi-pagi ini ada masalah apa nih,”kata Yusuf yang mencoba memancing tujuan kami.

Dalam benak Yusuf, rupanya image wartawan melekat dengan suatu masalah yang harus digali dan dipublikasikan oleh media. Ia mengetahui persis sebab kerap menonton televisi. Untuk meluruskan itu, kami pun menjelaskan ke Yusuf.

Kami menyambangi rumah Yusuf sekedar menggali tanggapannya akan pentingnya kehadiran Pers di tengah masyarakat. Walaupun ia selaku Ketua RT yang tak terlepas dari struktur kepemerintahan, kami menganggap pendapatnya cukup penting.

Percakapan kami penuh canda dimulai. “Saya jadi gerogi, Pak mereka datang pagi-pagi mau wawancara tentang apa. Saya ini seumur hidup baru hari ini diwawancarai wartawan di rumah,”ujarnya sambil terbahak-bahak.

“Kami hanya datang bertamu saja om. Kan, hari ini Hari Pers jadi kami minta pendapat om Yusuf tentang media dan wartawan seperti apa,”jawabku.

Kerut wajahnya terlihat. Mungkin pikirannya fokus pada pertanyaan saya. “kenapa harus saya ade. Saya ini orang kecil. Tapi saya rasa hari ini saya sangat dihormati. Kamu bisa datang wawancara saya. Saya ini pegawai pemerintah paling kecil dan saya juga petani pak. tapi saya senang bisa dimintai pendapat,”ungkapnya.

Meski tidak terlalu memahami kerja jurnalistik, Yusuf pun mengapresiasi peran Pers di era seperti saat ini. Ia menyatakan, perkembangan Pers sejalan dengan perkembangan zaman dimana dengan kecepatan informasi yang disajikan.

Ia menyatakan, media atau pers selalu mengedepankan kepentingan rakyat dengan peran kontrolnya kepada pemerintahan, termasuk dirinya selaku RT

“Pers itu kerjanya sangat mulia. Bagaimana orang mau tau tentang keadaan wilayah, tentang pariwisata, tentang semua hal yang terjadi di masyarakat kalau tidak ada media, tidak ada wartawan,”katanya.

Dia bercerita, sebagai ketua RT dirinya mengakui jika peran media penting bagi masyarakat dan pemerintah. Yusuf bilang, wartawan harus turun ke lapangan, harus dekat dengan masyarakat kecil dan harus jadi sahabat orang kecil seraya menyuarakan kebutuhan orang-orang kecil.

“Saya kalau nonton televisi itu hobinya hanya berita. Seperti saat Covid-19 begini, media itu sangat membantu untuk sosialisasi. Untuk angkat kejadian-kejadian di masyarakat supaya didengar oleh pemerintah juga untuk sadarkan masyarakat tentang protokol kesehatan,”tutur dia.

Bagi Yusuf, kehadiran wartawan di tengah masyarakat penting untuk mengangkat fakta. Media bertugas untuk mengontrol pemerintahan serta memberikan kabar sesuai kenyataan yang terjadi, tidak memberikan kabar palsu.

“Jadi pak mereka harus angkat kenyataan yang terjadi. Jangan berita pejabat terus. Macam kami di Nanganesa ini pariwisatanya bagus. Nah coba angkat itu supaya orang datang dan masyarakat dapat uang,”katanya serius.

Penulis : Ansel Kaise

TERKINI
BACA JUGA