Kisah Pelayanan Teknik Listrik di Sikka: Cepat, Tepat, dan Taktis

Maumere, Ekorantt.com – Namanya Wilhelmus Robby Suryanto, biasa disapa Robby. Pria 36 tahun ini sehari-hari bekerja sebagai petugas pelayanan teknik di Kecamatan Magepanda, Kabupaten Sikka, area kerja PLN Flores Bagian Timur. Sebelum bekerja sebagai petugas pelayanan teknik, Robby adalah seorang petugas baca meter dan petugas tagihan rekening di Kota Maumere. Pekerjaan ini digelutinya selama dua setengah tahun.

Kini Robby telah mengabdi selama delapan tahun sebagai petugas teknik. Jika dihitung masa mengabdinya sebagai seorang pekerja di PLN Flores Bagian Timur maka telah sepuluh tahun lebih ia mencurahkan waktu dan tenaganya demi pelayanan dalam kelistrikan. Sosok Robby yang gesit di lapangan untuk menangani masalah listrik terlebih di wilayah Kecamatan Magepanda membuat dirinya dicintai oleh warga.

“Totalitas om Robby bekerja di lapangan selama ini saya harus akui. Cepat dan tepat kalau soal listrik,” ujar Petrus Patrisus, warga Desa Magepanda ketika berkisah tentang kepuasan pelanggan tentang kinerja petugas lapangan. Hal senada juga diakui salah seorang guru bernama Nona Vincensia.

“Silakan Pak lihat di areal sepanjang perumahan warga dan jalan umum di kecamatan ini. Kalau ada pohon yang sudah mengganggu jaringan wah itu om Robby biasanya gesit. Terhadap keluhan warga soal masalah listrik di rumah juga biar tengah malam pasti om Robby datang,” kata Vincensia.

Tentang semangatnya dalam bekerja, Robby sendiri mengakui yang paling penting dari misi besar agar listrik itu tetap bernyala adalah cepat, tepat, dan taktis.

iklan

“Pengalaman memang bantu saya untuk cepat tanggap keluhan warga, kemudian tepat untuk baca masalah. Lalu jangan asal kerja, harus taktis. Saat ada dua masalah dihadapi, tentukan mana yang prioritas,” kata Robby tegas.

“Saya kira sudah sepuluh tahun lebih ini bekerja sebagai pelayan dalam bidang kelistrikan kebahagiaan terbesar saya adalah kalau kita bekerja dan masyarakat puas,” imbuhnya.

Menurutnya yang paling membahagiakan menjadi petugas pelayanan teknik adalah ia mampu membangun relasi dengan semua orang tanpa sekat. Semangat hidup bermasyarakat penting bagi seorang petugas teknik seperti dirinya. Prinsipnya adalah dengan memberikan pengetahuan tentang sejauh mana menggunakan listrik bagi warga desa saja dan dipahami itu saja sudah sangat luar biasa bagi dirinya. Sedangkan saat-saat yang paling membutuhkan pengorbanan waktu, tenaga dan juga pikiran adalah ketika musim hujan angin.

“Kadang cemas juga tapi demi cinta pada warga masyarakat itu kami para petugas itu mesti sigap. Kalau musim hujan angin semua jaringan atau konstruksi listrik akan mengalami hambatan. Ada pohon tumbang, ada banjir dan lain-lain, di situ kami mesti cepat respon demi kenyamanan warga terutama agar listrik tidak padam,” kata Robby.

Manager UP3 PLN Flores Bagian Timur (FBT), Saut Panjaitan

Saut Panjaitan, Manager UP3 PLN Flores Bagian Timur (FBT) pada Kamis, 04 Februari lalu mengemukakan kisah Robby adalah gambaran kisah seluruh para petugas PLN di mana saja. Petugas lapangan yang berdedikasi dan selalu punya waktu untuk terjun menangani persoalan kelistrikan yang terjadi khusus di Kabupaten Sikka, Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Lembata ikut menambah daftar pelanggan yang menaikan daya listrik di rumah mereka.

Ada yang punya usaha yang membutuhkan tambahan daya adalah bagian dari kerja dan kinerja bagus PLN yang menopang kebutuhan pelanggan. Program listrik masuk dusun saja misalnya ikut membantu warga untuk mengembangkan usaha mereka.

Gregorius Raton, warga Dusun Kloat, Desa Baomekot, Kecamatan Hewokloang, Kabupaten Sikka menuturkan bahwa program listrik masuk dusun telah ikut membantunya dapat bekerja pada malam hari untuk usaha mebel. Anak-anaknya pun dapat belajar dengan bebas karena tidak lagi menggunakan pelita.

“Indonesia terang itu saat ini kami yang jauh di Kloat ini rasakan. Terima kasih banyak sekali untuk PLN yang sudah masuk sampai di sini. Saya bisa kerja pada malam hari dan anak-anak juga belajar dengan nyaman,” ujar Gregorius.

Data dari Biro Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sikka, pada pembahasan Kabupaten Sikka dalam Angka Tahun 2021 menyebutkan, jumlah pelanggan baru sepanjang tahun 2019 saja  ada 6.000 pelanggan. PLN pun memproduksi 119.399 KWh sepanjang tahun 2019 untuk memenuhi kebutuhan 58.785 pelanggan PLN.

Saut Panjaitan juga mengemukakan untuk tahun 2021 ini target 12 dusun yang akan teraliri listrik. Saat ini masih ada desa khususnya di Pulau Palue, wilayah Kabupaten Sikka yang masih dalam proses pembangunan sistem kelistrikan. Medan Flores, NTT yang berat memang jadi kendala paling utama.

Menurut Saut kendala-kendala tersebut perlahan tapi pasti dapat diatasi karena tercipatanya jalinan relasi PLN dengan vendor, masyarakat sekitar dan stakeholder terkait yang berlangsung baik.

Saat ini, PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan (ULP) Pelanggan Flores Bagian Timur bekerja pada empat ULP. Ada ULP Maumere, Kabupaten Sikka dan Kabupaten Ende (pada Kecamatan. Lio Timur dan  Kecamtan Kota Baru), ULP Larantuka, Kabupaten Flores Timur, ULP Adonara, Kabupaten Flores Timur dan ULP Lembata, Kabupaten Lembata.

Saut menegaskan bahwa semangat terangi negeri untuk Indonesia maju memang terus didoktrin kepada semua petugas PLN agar bersungguh-sungguh dalam pelayanan kelistrikan.

“Kami selalu siap melayani pelanggan dan masyarakat 1×24 jam bila terjadi gangguan listrik di rumah, kantor, atau di tempat-tempat lainnya.  Di setiap unit layanan sudah ada tim pelayanan teknik yang selalu siap dalam mengatasi dan memperbaiki bila ada pengaduan baik itu keluhan maupun gangguan yang terjadi di pelanggan akibat padamnya listrik,” ujar Saut.

Dengan moto “Listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik”, lanjut Saut, timnya akan selalu memberikan yang terbaik kepada pelanggan PLN, terlebih  di tengah pandemi Covid-19 sekarang ini.

“Hal yang sama terjadi saat hujan dan angin yang sangat kencang melanda FLores-NTT. Dibutuhkan kepedulian, pengorbanan dan effort kerja yang lebih tinggi dari pada biasanya,” sebutnya.

Demi mendukung pelayanan kelistrikan kepada warga, Saut pun berharap adanya dukungan dari warga dan Pemerintah Daerah di wilayah kerja PLN Flores Bagian Timur.

Masyarakat diharapkan untuk bersama-sama menjaga aset negara (Jaringan PLN), dengan  tidak menanam pohon di bawah atau sekitar jaringan PLN. Mengizinkan petugas PLN untuk memangkas dahan, ranting, atau menebang pohon yang sudah dan mengarah ke jaringan listrik. Masyarakat diharapkan dapat melaporkan kepada petugas PLN bila akan memangkas atau menebang pohon yang dekat  jaringan PLN.

Sedangkan untuk Pemerintah Daerah, mengingat jaringan PLN masih berada di lokasi-lokasi yang banyak pohon sehingga diperlukan Peraturan Daerah yang mengatur tentang jaringan PLN bebas pohon.

Menurut Saut, hal ini penting sehingga gangguan selama ini yang diakibatkan oleh pohon dapat ditekan dan kehandalan jaringan listrik aman dan penyaluran energi listrik ke pelanggan tidak terganggu/terputus.

“Dalam melayani pelanggan, kami selalu menjunjung tinggi integritas, saat ini PLN telah meluncurkan aplikasi New PLN Mobile yang memudahkan pelanggan untuk melaporkan keluhan dan gangguan listrik di rumah via PLN Mobile jadi  pelanggan tidak perlu repot-repot ke kantor pelayanan PLN terdekat,” terangnya

Saut menyadari bahwa dalam pelayanan kepada masyarakat dan pelanggan, masih ada kekurangan yang harus dibenahi. Pihaknya meminta masukan, dukungan, dan kritik yang membangun demi perbaikan kinerja pelayanan PLN ke depannya.

“Masyarakat puas kami senang,” tutup Saut.

TERKINI
BACA JUGA