Musisi Nyong Franco Minta Pemerintah Perhatikan Grup Musik Sikka Akustik

Maumere, Ekorantt.com – Ketua Dewan Kesenian Sikka (Waniana), Nyong Franco , meminta Pemerintah Kabupaten Sikka menaruh perhatian kepada Sikka Akustik, grup musik yang hadir di Nian Sikka sejak 2007.

Dengan genre pop akustik, kata pencipta lagu Gemu Fa Mi Re ini, Sikka Akustik banyak mengusung lagu-lagu daerah NTT dengan aransemen baru yang segar sesuai tren sekarang.

“Sikka Akustik berbeda dengan grup musik lainnya khususnya yang menggunakan alat musik akustik,” ujarnya, Selasa, 6 Juni 2023.

Menurutnya, Sikka Akustik benar-benar sebuah komunitas musik yang independen dan berjuang sendiri membangun komunitas mereka tanpa bantuan atau intervensi pihak mana pun.

“Mereka berjuang sendiri bahkan untuk melengkapi alat-alat musik akustik yang bisa dikatakan tidaklah murah untuk ukuran di Maumere namun tetap eksis hingga sekarang,” katanya prihatin.

iklan

Dikatakannya, kehadiran Sikka Akustik telah menjadi wajah musik orang Sikka di mata dunia. Orang lain dapat mempresentasikan musik orang Sikka melalui kehadiran Sikka Akustik ini.

“Jika pemerintah yang adalah ayah kandung bagi masyarakatnya bisa peka terhadap kehadiran Sikka Akustik sebagai komunitas yang sangat potensial untuk promosi daerah atau sebagai motivator bagi generasi yang sekarang lagi demam TikTok dan berbagai produk luar harusnya mendukung komunitas Sikka Akustik,” pintanya.

Nyong Franco berharap pemerintah menginvestasikan sedikit uang untuk menjaga keberlanjutan Sikka Akustik agar tetap hidup bersama masyarakat Sikka, menghibur sekaligus mencanangkan eksistensi budaya orang Sikka untuk dikenal dunia.

Sementara Ketua Sikka Akustik, Robertus Robi (55), mengatakan, grupnya tetap eksis karena Sikka Akustik bertahan dan selalu mengedepankan karakter dan spiritnya.

“Musik itu tidak harus keras dan hingar-bingar. Selain itu sesama personil saling memahami satu sama lain. Karena menyadari grup musik ini sebagai sebuah keluarga,” tandasnya.

Robi bilang, Sikka Akustik selalu menyuguhkan lagu standar kenangan Barat maupun Indonesia plus tembang daerah di Indonesia.

“Misi kami terus memperkenalkan musik akustik di Sikka dan menghibur masyarakat dengan lagu tembang kenangan. Sekaligus memperluas wawasan musik akustik di kalangan anak muda,” paparnya.

“Di Kota Maumere kami pernah mengadakan kontrak dengan Hotel Sylvia, Sea World Club, Ratu Shin dan beberapa kafe lainnya,” sebut Robi.

Robi juga membeberkan deretan penampilan baik di event pemerintah, bank, acara resepsi pernikahan, pesta sambut baru, dan penampilan di level provinsi. “Beberapa kali kami main di Polda NTT dan beberapa hotel di Kupang,” bebernya.

“Belum lama ini Sikka Akustik bekerja sama dengan Bank NTT tampil dalam rangkaian acara sebelum Asean Summit 2023 tepatnya di Gua Batu Cermin Labuan Bajo,” tambahnya lagi.

Sementara musisi legendaris Frem Sali menyarankan, agar personil Sikka Akustik selalu meng-update perbendaharaan lagunya dan terus berlatih.

“Sekarang banyak sekali anak muda punya grup seperti Mofers Kafe, Elpawon Kafe. Komunitas anak muda ini harus didukung oleh semua pihak,” tutupnya.

TERKINI
BACA JUGA